Hari ini adalah hari ulang tahunku, lebih spesifiknya ulang tahunku yang ke 19. Dan hari ini harusnya menjadi hari yang membahagiakan untukku, tapi kisah ku hari ini sungguh lain. Pada awalnya tepat pukul 00 di tanggal 13 Juli 2013 ini aku merasa biasa saja dengan ulang tahun ku yang diawali dengan ucapan selamat dari 2 orang yang sudah ku anggap saudara, kebetulan mereka adalah sepasang mantan kekasih dimana yang pria (anggap saja namanya Raymond) kini sedang merintis karirnya tanpa ada wanita yang mendampingi karena wanita yang dicintainya (sebut saja Mitsuko) telah berpaling ke mantan kekasih ku (sebut saja namanya Rukawa), dan yang wanita (sebut saja Tian) adalah wanita yang umurnya lebih tua satu tahun dariku nammun dulu dia sangat suka memanggil ku kakak. Namun setelah kini dia telah memiliki anak dia lebih suka memanggil ku dengan nama asliku dan tanpa imbuhan kakak, adalah mantan kekasih dari Raymond tersebut, dan pernah memiliki masalah denganku karena salah paham tentang hubunganku dengan Raymond. yah entah mengapa hubungan kami ber-5 sampai sekarang ini terus berputar dengan arus yang selalu berbau pro dan kontra.
Lalu berbagai ucapan selamat ulang tahun pun mulai masuk ke wall FB ku termasuk kekasih ku yang bingung kenapa sudah banyak yang menyelamatiku. Tapi tentu itu tidak terlalu ku hiraukan karena dia tetap menyelamati ku dengan kata2 yang indah dan kami berdua sebenarnya sedang menjadi sebuah team dalam game Modoo Marble sambil menunggu waktu sahur datang. Suasana hati ku bahagia karena walau belum banyak yang mengucapkan selamat kepadaku, tapi mereka yang menyelamatiku adalah orang-orang yang sangat dekat dengan ku dan orang-orang yang sangat ku kenal baik. Oh ya, satu hal lagi, sesaat sebelum aku tidur aku selalu menyempatkan diri untuk nonton TV, dan taukah kamu. Hujan tiba-tiba turun perlahan namun pasti membasahi tempat tinggalku. Dan di saat itu juga aku berdoa, meminta hadian kepada Tuhan, agar hari ini, sepanjang hari, Dia menurunkan hujan untuk menemani hariku (kebetulan aku sangat suka hujan).
Cerita berubah menjadi agak suram (untukku) ketika suara ponsel ku berdering dan ternyata itu adalah telpon dari kekasih ku (sebut saja Ojan) dan sambil masih dalam kondisi mengantuk dia dengan senang yang benar-benar senang mengatakan ingin pergi ke tempat sepupunya untuk menginap agar besoknya dapat merayakan kelulusan sepupunya yang baru lulus kedokteran. Fine, mungkin dia melupakan kalau hari ini kita akan belanja dan masak bersama, tapi apa mau dikata. Untuk membuat dia bahagia dengan keluarganya adalah kebahagiaan tersendiri untukku walaupun aku harus menangis kecil merelakan. Ditambah lagi hari ini ibuku pun tidak menyiapkan planing kemana-mana karena beliau tau aku akan bersaanya. Jadilah seharian aku hanya di rumah, di depan kekasih tersetia ku (Laptop, HP, Android, dan BB) yang setidaknya memberiku kebahagiaan lain untuk mengganti kekecewaan yang ntah seperti apa rasanya.
Sebenarnya aku berharap hari ini ada plan B dadakan yang terwujud dimana aku dan bbrapa sahabat ku pada masa SMA bertemu kangen karena saat salah satu dari mereka ulang tahun (juga) mereka menjanjikan untuk bertemu, dan salah satu sahabatku yang menyelamatiku pada tengah malam pun juga berkata akan berencana mengadakan temu kangen. Namun apa daya, tiada juga rencana itu terwujud.
Seharian akhirnya aku hanya kembali ke depan laptop ku (panggil namanya : Villy), bermain game game dan game, sampai aku memang bisa dibilang sangat lupa waktu saat aku bersama laptop kesayangan ku ini. Sesekali ku buka BB ku untuk melihat update dari teman-teman (siapa tau ada hal yang menarik yang bisa ku selidiki, hehehe). Terkadang ku buka juga android ku. Sebenarnya android ku ini lah yang paling setia menemaniku kapanpun dan dimanapun, hanya saja saat bersam laptop tampilan yang lebih lebar lebih menyegarkan mata.
Jam menunjukan hampir waktunya berbuka puasa. Aku kali ini merayakan ulang tahun ku dengan memasak makanan kesukaan ku bersama mama tersayang. Terong bakar sambel seruit, tempe goreng, sayur bening, dan ikan bakar bumbu pedas. Mungkin terlihat sederhana bagi kalian. Namun, inilah makanan mewah yang sangat ku suka. Makanan daerah dari seluruh nusantara adalah sebuah kenikmatan yang tidak semua chef master dapat mereplikakannya, terutama makanan dengan bumbu rempah.
Pessttt!! Sedikit bocoran, Tuhan mengabulkan doa ku, inilah hadiah yang sangat membahagiakan ku. Sejak pagi menjelang siang, sore, bahkan hingga malam hujan tiada berhenti, melainkan hanya mengurangi kapasitasnya sehingga terlihat seperti reda. Itulah mengapa perasaanku tidak terlalu buruk hari ini. Saat aku berjalan-jalan mengitari FB aku menemukan banyak sahabat lama ku saat SMP yang memberi selamat kepadaku, dan sungguh keajaiban akhirnya kami bisa berceloteh lagi setelah sekian lama tidak temu kabar. Beberapa dari mereka masuk ke Universitas ternama sama sepertiku. Ada pula sahabatku saat SMA yang mengirimi ku pesan lewat applikasi Whatsapp, dia menyelamatiku dan berceloteh ria. Bahkan Pacarnya yang juga telah menjadi teman ku juga menyalamiku melalui dia (sebut saja namanya Selvy). Dan pacarnya (sebut saja Firman) sebenarnya adalah orang yang secara tanpa terencana menjadi temanku.
Jadi begini kisahnya. Selvy dan Firman dulunya adalah teman bermain sejak kecil. Mereka akrab sejak masing-masing masih tinggal sedaerah di (anggaplah itu di Samarinda). Tidak hanya akrab mereka pun merupakan sekawan yang sering sekali berkelahi entah dalam urusan apa. Aku tak tau bagaimana perasaan mereka ketika berpisah. Namun, yang ku tau adalah saat SMA Selvy sangat sering bercerita kepadaku bahwa dia memiliki pria pujaan yang bernama Firman ini, dan dia bercerita tentang bagaimana Firman ini kepadaku. Sayang namun sayang, pada kala itu Firman yang sudah berkuliah di salah satu universitas swasta di daerah yang jauh dari sekolah kami di jakarta ternyata sudah memiliki kekasih. Selvi yang masih penasaran pun meminta tolong agar aku menstalking kegiatan Firman ini dari jauh (kebetulan dulu aku asalah seseorang yang sangat suka tantangan). Kita anggap Firman sedang berdomisili di Yogyakarta dan Selvi memberikan ku nomor Firman, dengan segala cara aku harus dapat meraih informasi mengenai dirinya dengan bermodal nomor telpon dan acount FB Firman. Tuhan memang sayang kepadaku, aku dapat menyelinap masuk ke friendlist Firman tanpa harus di curigai olehnya, dan bermodal asal berlagak seolah SMS nyasar aku pun dapat berkawan dekat dengan Firman dan membantu Selvi.
Sebelum kelulusan, aku dan Selvi memang saling bercerita tentang rencana lokasi kuliah kami, dan tentusaja tujuan-tujuan yang akan kami raih. Selvi pun sangat berniat untuk bisa kuliah di Universitas di Yogyakarta sementara aku tetap tidak keluar daerah asalku di Jakarta karena ibuku tidak ingin jauh dariku. Singkat cerita Selvi yang kini berhasil kuliah di Yogyakarta dan berhasil kembali bersama Firman membuat hari ku ini tampak begitu berbahagia. Rasanya ada setitik kebahagiaan yang ku petik atas perbuatan ku dulu. Akupun kini menjadi salah satu mahasiswi di Universitas Swasta di DKI Jakarta dengan mengambil jurusan Marketing. Hariku ini terasa lebih berharga setelah berkabar dengan sahabat-sahabatku.
Tanpa menghilangkan rasa syukur atas kebahagiaan ku hari ini, aku pun ingin sedikit meringankan pikiran mamaku yang sedari kemarin meminta pertolonganku untuk menyetrika baju kami sekeluarga. Sedari kemarin ku tunda karena ada game yang ingin sekali kuselesaikan, hehehe. Namun karena hari ini aku ingin membuat mama ku tersenyum juga ketika sahur nanti beliau bangun, makan kuselesaikan lah setrikaan bajuku yang menggunung malam ini juga, walau sampai larut.
Mungkin tiada benda yang melambangkan kebahagiaan ku hari ini, seluruh kebahagiaan ku hari ini ku dapatkan melalui batin dan keindahan alam. Maka, agar aku dapat mengingat kebahagiaan ku hari ini, aku memutuskan untuk menyempatkan diriku untuk merangkumnya disini, agar aku tidak pernah lupa untuk bersyukur akan apa yang ku miliki dan ku dapat. Walau sekecil apapun itu. Terbukti, walau hariku diawali dengan rasa sakit dan kekecewaan, Tuhan memiliki rencana indah lain yang akan menggantikan kebahagiaan kecil ku yang hilang tersebut.
Bahkan ketika aku menulis semua ini, Tuhan masih memberiku kebahagiaan dengan angin sepoi hasil hujan yang baru saja reda seharian ini untuk melintasi kamarku. Kebetulan kamar ku adalah satu-satunya kamar yang ada di lantai 2 rumahku, memiliki 2 puntu yang menghadap ke utara dan barat, dan tidak terhalang tembok di hadapan luar pintu tersebut. Sehingga segar udara pagi ini mengalir mengelilingi kaki hingga kepalaku.
Sungguh indah hari ini ku rasakan, terima kasih Tuhan atas kasih yang ngkau berikan padaku hari ini. Aku hanyalah anakmu yang lemah yang selalu membutuhkan ulur kasih Mu dalam tiap langkahku. Maka berkatilah aku dalam tiap hembus nafasku ini. AMIN
-K-