Segala alam terjadi meliputi manusia dan benda yang hidup maupun mati. Dan apa yang terjadi padaku pula yang akan mempengaruhi alam sekitarku. Maka, disini aku akan berbagi apa yang ku rasa, fikir, alami, dan ingin bagikan. Aku hanya ingin berbagi :) -K-

Kamis, 04 September 2014

Dibalik Nama ARTEMISIA

Sepertinya memang yang gw cari selama hidup ini cuma memasuki beberapa hal pokok. Sisanya? Mungkin sisanya itu macem pencarian sekunder atau tersier. Makan? Tempat Tinggal? Sandang? yap itu pasti yang utama pastinya, tapi siapa asngka sebenernya bukan itu kebutuhan wajib gw.

Ada salah satu teori yang mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terbagi atas "Intensitas Kegunaannya", "Menurut Waktunya", "Menurut Sifatnya", "Menurut Subjeknya", dan "Menurut Sosio-Budaya". dari salah satu tersebut ternyata yang paling berpengaruh dalam hidup gw adalah Kebutuhan menurut Sifatnya dimana di balik itu terdapat kebutuhan Jasmani serta kebutuhan Rohani.

Benar atau enggak semua itu gw kembalikan kepada semua orang yang mengenal gw. Tapi, yang gw pahami (lagi) tentang diri gw. Gw adalah tipikal manusia yang cukup spontanis dalam melakukan sesuatu dan cendrung terlalu jujur atau bahkan terlalu polos dalam menjalani kehidupan. Entah bersosialisasi atau apapun yang selama ini gw lalui.

"Kepastian"   "Kebenaran"   "Keyakinan"

3 kata itu sebenarnya modal awal gw untuk memenuhi prasyarat agar gw mampu memenuhi kebutuhan Rohani gw. Yang mana, gak seperti kebanyakan orang yang mengaku kebutuhan rohani mereka akan terpenuhi setelah mereka beribadah. Nope! Not just that for me. Ibadah adalah bagaimana kita berbicara tentang seperti apa yang kita harapkan dan kita coba bisikan kepada sang pencipta. Selain dengan bahasa gaulnya kita bilang itu sebagai "curhat ke Tuhan" beribadah juga menenangkan jiwa karena kita memiliki "Keyakinan" bahwa setelah kita beribadah kita akan menjadi tenang.

"Tenang"

Definisi kata Tenang yang gw maksudkan di sini bukan hanya suatu rasa yang bahagia dan tentram di hati dan pemikiran. Tapi juga sebuah kondisi dimana hati, pikiran, perasaan, dan segala keindahan serta rasa nyaman, aman, dan tenang menyatu di dalam jiwa kita.

Apa hubungannya dengan nama Artemisia?

Belakangan semester ini nama itu menjadi salah satu bulan-bulanan gw di balik banyak nama yang cukup berpengaruh dalam hidup gw. Pada awalnya nama itu adalah nama yang sangan gw kagumi dan gw berharap bisa menjadikan nama itu sebagai salah satu nama di list calon nama anak gw. Semua berubah ketika gw mengetahu bahwa nama itu sempat di pakai oleh seseorang yang ternyata telah atau pernah mengisi ruang hati dari orang yang gw sayangi saat ini.

Bukan. Bukan gw cemburu atau apapun. Karena gw termasuk korang dengan pemikiran yang cukup terbuka untuk mendengar banyak hal di dunia ini. 1 hal yang gw tau dari nama itu adalah; dulu, orang yang sekarang gw sayangi ini sangat menyayangi dia melebihi rasa sayang yang di miliki terhadap gw (entah pada awalnya atau sampai sekarang, we never knows someone hearts). tapi fakta yang gw tau hanyalah rasa sayang itu di balas dengan rasa sakit karena alasan tertentu yg gw ga bisa jabarkan sedemikian rupa di sini. Intinya apapun yang menyakitkan dia tentu menyakitkan gw juga, karena gw cukup paham bagaimana rasanya di sakiti, di hianati, apalagi di tinggalkan begitu saja.

Gak pernah ada konfirmasi, gak pernah mau cerita, gak pernah mau terbuka akan banyak hal yang karena satu dan lain hal dia yang gw sayang ini menjadi orang yang sangat tertutup sama gw (walaupun pas sama si Artemisia ini dia cukup terbuka dan 180° sangat jauh berbeda pribadiannya dari sejauh yang gw kenal dia selama ini (sampai sekarang).

Semua gw jalani seperti apa adanya. Seperti biasa gw jalani semuanya seperti air yang selalu mencari tempat terendah untuk bermuara. Setiap hal yang memang gak mungkin dan gak mau dia kasih tau selalu dia alihkan atau dengan lelucon garing nya (as always) dia hanya mengucap "kepo deh". Fine, that's your rule, i can't ask more for gather your info, i cant lern who you are as best as i want.

Anggap lah bulan kemarin dan bulan ini gw sedang memasuki fase Kutukan yang memang selalu terjadi di tiap gw menjalani hubungan. Bila gw dan dia sukses maka gak akan berakhir (walaupun memang nyaris hal itu terjadi), dan kutukan itu masih berlangsung sampai hari ini (yang tadinya gw berharap dengan sangat bahwa akhir bulan Agustus kemarin adalah akhir dari semua siksaan bodoh itu) dan entah gw gak tau sampai kapan kutukan itu berlangsung, tapi semoga tidak lebih sampai awal bulan depan. Karena, jujur ujian + kutukan ini terlalu berat.

Anggap saja hari ini adalah salah satu wujud kutukan itu. Gw dan dia adalah salah satu Penggemar Clash of Clan game (COC) dimana tadi malam sudah akan berlangsung War Clan. Entah bagaimana ceritanya setelah gw pulang dari kampus dan ngecek clan gw (Clan Nusantara dengan member less than 20 syarat join 1500 trophy dan itu adalah invite only) dan entah bagaimana caranya ada 2 orang yang masuk kedalam clan itu dan salah satunya bernama Artemisia. Fine dalam hal ini gw berusaha mencoba untuk biasa saja karena memang tidak ada apa-apa. Tapi berbalik ke awal gw adalah orang yang sangat ingin tau kebenaran dan kepastian, maka gw tanyalah ke pada dia "artemisia cw atau cwo" dan sebelumnya dia baru saja req troop. Sejam, 2 jam, sampai war di mulai dan gw melupakan pertanyaan itu begitu saja. 1 serangan gw lancaran dan begitu selesai dia (nick Artemisian) req troop lagi. Beberapa orang pun mendonate dan dia membalas "thanks". Again gw masih butuh kejelasan "Artemisia cw atau cwo?" pertanyaan sama yang gw layangkan lagi dan tetep gak di jawab sampai dia yang gw sayang dengan nick inisial H.D. melontarkan pertanyaan yang sama dan @#@!%!@#$@^! pertanyaan itu di jawab "aq cwo kok". Hell yeah?! What the @!#$ kemana aja lo saat gw tanya?! Enough gw nelen kata sabar dan ngepress perasaan gw sendiri!!

#singkat cerita shit happen#

Kepalang gw terlalu banyak nahan, gw abaikan perintah orang yang gw sayang + ucapan gw sendiri untuk gak cari info lebih banyak tentang si Artemisia. Semua gw gali, gw cari, dan gw coba pahami. Walau sebelumnya (beberapa hari lalu) dia pernah bilang kalo si Artemisia sebenernya itu baik dan punya banyak kemiripan seperti gw, tapi biar gimanapun kalo gw belum nemuin hal itu dari segala indra yang gw punya maka keyakinan gw untuk percaya akan sulit untuk di munculkan. Dan agaknya rasa tenang itu sampai kapanpun gak akan pernah ada tiap gw denger nama itu.

1 data kuat, penting, dan cukup banyak. Dengan kesabarann total gw berhasil dapetin itu dan gw simpan baik2. Di salah satu Device gw, dan salah satunya lagi adalah di memori otak gw yang space nya terbilang udah kedip2 di bantu memori lain. Perlahan tapi pasti. Gw masukin lokasi dan kondisi meerka berdua waktu itu. Gw coba pahami keadaan mereka dari 2 sisi. Dan walau gak ampe bener2 akhir dari hubungan itu (karena tiap akhir hubungan gak akan pernah meninggalkan hal yang membahagiakan kecuali keduanya saling memberikan kebahagiaan).

Dan sekarang paling enggak gw sedikit lega, lebih lega dari sebelumya walau tetep lega ini membawa air mata, tapi setidaknya air mata ini adalah air mata bahagia dan bukan air mata kekecewaan seperti sebelumnya di tiap kali gw mendengar nama itu. Setidaknya satu hal yang gw tau. Di balik nama Artemisia itu, wanita ini berhasil membuat dia yang gw sayang pernah bisa merasakan indahnya hidup dan merasakan kebahagiaan yang benar-benar bagahia yang gw gak tau apakah gw mampu untuk memberikannya kepada dia yang gw sayang seperti yang Artemisia berikan.

Setidaknya. Walaupun gw bukan yang terbaik buat dia yang sekarang gw sayang, tapi gw bisa melihat adanya harapan dan kebahagiaan yang bisa di rasakan oleh dia yang gw sayang yang bahkan sekalipun gak pernah bisa gw dengar dan gw rasakan hal itu dari dia yang gw sayang terhadap gw. Gpp. Subhannallah ikhlasnya melebihi apapun malem ini, pagi ini. Sekarang gw bener-bener ikhlas kalo ternyata memang dia gak mungkin dengan mudah ngelupain Artemisia, gw ihklas bgt. Pun bila gw yang menjadi dia gw yakin perasaan ini memang berjalan as lerning by doing, dan singkat perjalanan mereka memang menunjukan ada hal yang bahkan gw sekaipun yang mampu bertahan belum tentu mampu lekakukan sebaik Artemisia.

Dan sekali lagi, entah untuk keberapa kalinya. Trims buat orang-orang yang selalu ngasih tau gw untuk nggak nyimpen perasaan. yang ngasih tau gw bahwa Rasa sakit yang di pendam adalah pundi-pundi dari beragam penyakit yang bisa menggerogoti kesehatan dan mengurangi nyawa. trims karena gw punya media buat mencurahkan semua rasa yang ada di batin, pikiran, perasaan atau apapun. Trims buat semua yang pernah gw kenal dan mengenal gw serta terlibat dalam kehidupan gw dengan cara apapun.

Dan spesial Trims buat kamu Mas Gara :)
Karena kamulah gak pernah berhenti aku selalu berusaha bersyukur dan berterimakasih, berpositif thinking, serta berusaha menekan beragam hal yang agaknya buruk dan bisa merugikan orang lain. Trims karena sudah mau membimbing aku dengan atau tanpa kamu sadari.

Aku sangat bersyukur pernah mengan mu dan mendapat kesempatan untuk kenal dengan mu lebih dekat. Salam Rindu dan sayang yang tiada akan pernah ku lupa untukmu.

Trimakasih Mas Gara :)