Segala alam terjadi meliputi manusia dan benda yang hidup maupun mati. Dan apa yang terjadi padaku pula yang akan mempengaruhi alam sekitarku. Maka, disini aku akan berbagi apa yang ku rasa, fikir, alami, dan ingin bagikan. Aku hanya ingin berbagi :) -K-

Selasa, 07 Agustus 2012

Bisakah Aku Bahagia Selayaknya Mereka :'\


“Bertahanlah sedikit lebih lama lagi, saat yang paling gelap adalah tepat sebelum fajar”

Kalimat itu adalah kalimat favorit ku, kalimat yang selalu ku ucapkan untuk membangkitkan orang-orang yang ku kasihi, saat mereka mengalami kesulitan bahkan depresi yang teramat. Sahabat ku, saudara ku, teman-teman ku, kekasih ku, bahkan saat aku dalam kondisi terpuruk sekalipun.

Namun sepertinya kalimat itu seolah kini tak berlaku lagi padaku, seolah penantian ku akan terbitnya fajar itu semakin terlihat seperti harapan konyol. seperti kalimat itu ku ucapkan pada orang-orang yang ku sayangi seolah hanya butuh waktu kurang dari 32 jam di bumi agar fajar itu dapat mereka lihat.

Kini, yang ku rasakan lain, lain dari pada perih yang ku rasakan dulu, menunggu fajar ku kali ini seperti tinggal di belahan tergelap dan tepat di bawah cincin-cincin planet Saturnus. Butuh puluhan bahkan ratusan tahun untuk agar aku dapat melihat fajar itu. Namun kala fajar tersebut datang. begitu amat tak adil bagi aku sang penghuni pelanet ini, aku hanya dapat melihat indahnya cahaya fajar begitu singkat sebelum cincin-cincin pelanet yang mempercantik nama pelanet ini menutupi sinar yang ku nanti.

Tak hanya itu, dalam penantian ku itu pun segala harapan dan penantian itu terus harus ku lakukan berulang kali hingga aku mati. Tiada habis penantian ku akan cahaya yang indah dalam hidupku. dan bodohnya aku terus mengharapkan itu semua walau hasil nya terkadang sia-sia. Bukan tidak pernah aku melewati cahaya indah itu di saat aku menjalanin hibernasiku.

Yap!

Keindahan cahaya yang ku nanti ku lewatkan begitu saja dalam lelapnya buaian kegelapan yang menutup mataku. ku biarkan keindahan yang ku nantikan dan selalu ku harapkan kedatangannya itu terlewati begitu saja karena aku terlalu lelah menunggu harapan ku itu terkabul. Dan saat aku tersadar dari lelap tarian buaian kegelapan. kembali pupus lah harapan ku saat aku hanya dapat melihat sisa-sisa cahaya yang ku nanti pergi dan aku kembali dalam tahanan kegelapan.

Lagi!

Lagi dan lagi aku harus bersabar dan menanti kegelapan itu. Membiarkan aku dalam kegelapan yang nyaris abadi. Aku membiarkan diriku terus berada di dalam kegelapan. Kegelapan yang sesungguhnya tak pernah ku inginkan mengelilingi hidup ku sejak lahir.Walaupun sesungguhnya aku terlahir dari kegelapan yang tak pernah ku mengerti mengapa harus dari kegelapan pula aku berasal.

Terkadang aku memiliki pemikiran, pemikiran yang terkesan bodoh. Namun seharusnya dapat ku lakukan. Namun aku pasti membutuhkan bantuan yang teramat sangat besar. Karena aku sadar tak mungkin dapat ku lakukan itu sendirian. Keinginan untuk agar bagaimana aku dapat pergi jauh, keluar dari pelanet yang selalu di lingkupi dengan kegelapan yang nyaris tak pernah bercahaya.

Tapi bagaimana caranya?
Tiada yang bisa membantuku!!
Aku hanya sendiri!!

Sejauh apapun aku berlari, tiada mungkin aku dapat keluar...
Setinggi apapun aku meloncat, aku tak dapat melawan gravitasi....

Lalu bagaimana caranya?!
Bagaimana agar aku dapat terbebas...
Agar aku dapat melihat cahaya indah...
Agar aku tak selalu terjebak dalam kegelapan ini....

Oh aku. Yang terlahir dalam dan akan selalu malang :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar