Segala alam terjadi meliputi manusia dan benda yang hidup maupun mati. Dan apa yang terjadi padaku pula yang akan mempengaruhi alam sekitarku. Maka, disini aku akan berbagi apa yang ku rasa, fikir, alami, dan ingin bagikan. Aku hanya ingin berbagi :) -K-

Senin, 29 November 2010

'Death Note' Killer, True or Fake?






     Pada tanggal 28 September 2007, potongan-potongan bagian bawah tubuh manusia - minus alat kelamin & telapak kaki - ditemukan di sebuah taman di dekat Brussels, Belgia. Di dekat potongan mayat itu juga ditemukan 2 carik kertas bertuliskan "Watashi wa Kira dess" yg ditulis dalam tulisan romaji/latin, bukan huruf Jepang. Kontan saja hal ini kemudian dikait-kaitkan dengan seseorang yg membunuh karena terinspirasi oleh Kira, nama alias seorang tokoh dari manga "Death Note". Koran-koran lokal pun sempat menjuluki pelakunya dengan julukan 'de mangamoord' ('the manga murder')



     Sekedar info, Death Note adalah judul sebuah manga & anime yg bergenre thrilling-supranatural. Diceritakan dalam manga itu bahwa ada seorang pelajar bernama Raito Yagami yg menemukan sebuah buku catatan (note) misterius. Belakangan diketahui, catatan itu merupakan sebuah "hadiah" dari "shinigami" (semacam makhluk gaib pencabut nyawa) & catatan itu bisa dipakai untuk membunuh orang lain dari jarak jauh. Sejak itulah, dengan nama alias 'Kira', ia mulai membunuhi para penjahat dengan harapan bisa menciptakan dunia yg lebih baik. Namun, semakin lama dengan catatan itu, ia mulai membunuhi orang-orang tak bersalah yg menurutnya bisa menghalangi rencananya, termasuk polisi yg berusaha menyelidiki dirinya. Manga itu begitu populer di berbagai negara & sempat mendapat award di AS. Namun di Belgia sendiri, manga bukanlah hal yg begitu populer



     Banyak spekulasi seputar kasus penemuan potongan-potongan mayat itu. Para polisi semula berpikir bahwa ini hanyalah tindakan seorang pelajar gila & iseng, namun mereka khawatir bahwa mereka sedang berurusan dengan seorang psikopat atau pembunuh profesional, karena cara membunuhnya yg terlihat sadis & amat rapi. Hanya ada satu saksi, yg tidak sengaja lewat tempat itu saat sedang jogging & imelihat seseorang berambut pirang berbaring di tempat ditemukannya mayat. Ia berpikir orang itu hanya sedang tidur di taman, sehingga ia tidak curiga sedikit pun & berlalu. Beberapa bukti yg dibeberkan mungkin bisa mengungkap titik terang untuk kasus ini



     Antara tahun 1996-1997, muncul kasus 5 orang wanita menghilang secara misterius di Mons, Belgia. Mereka kemudian ditemukan sudah menjadi mayat yang terpotong-potong & sudah dimasukkan ke dalam kantung sampah. Kasus itu tidak pernah terpecahkan sampai sekarang. Ketika muncul kasus penemuan potongan-potongan tubuh pada kasus 'manga murderer' ini, polisi pun berusaha mencari keterkaitan antara kedua kasus itu. Namun, mereka belum menemukan kaitan apapun



     Koran Belgia 'Het Belang van Limburg' merilis sebuah artikel yg isinya mengatakan bahwa kasus ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan manga atau karya fiksi apapun. Hal ini didasarkan pada investigasi polisi yg berusaha mengaitkan potongan-potongan tubuh itu dengan manga yg mereka telusuri, namun tidak ada bukti-bukti yg mengarah ke sana selain tulisan "Watashi wa Kira dess". Beberapa berpikir, tulisan ini hanya sebagai pengalih perhatian meskipun sebagian percaya pelaku tetap terinspirasi manga 'Death Note'. Di internet, hal yg menjadi perdebatan panas adalah tulisan 'dess' dalam tulisan itu, bukan 'desu' sesuai tata bahasa Jepang yg benar. Beberapa beranggapan itu hanyalah kesalahan penulisan atau ketidak tahuan pelakunya, sebagian berpikir hal itu disengaja agar polisi tertipu sehingga melupakan teori yg berkaitan dengan tulisan itu



     Teori yg menguat di antara polisi adalah, ini BUKAN pembunuhan, melainkan hanyalah tindakan iseng seorang mahasiswa kedokteran. Ini didasarkan pada fakta di lapangan bahwa saat ditemukan, mayat dalam kondisi bagus. Polisi pun berkesimpulan bahwa korban dibunuh 48 jam sebelum ditemukan. Akan tetapi, ada spekulasi yg mengatakan bahwa mungkin saja mayat itu mula-mula dibekukan terlebih dulu, lalu barulah dipotong-potong, sehingga mayat tetap segar usai dibuang. Dan menurut spekulasi polisi lagi, bisa saja yg melakukannya adalah mahasiswa kedokteran yg mengambil sampel mayat dari kampusnya, memotong-motongnya, lalu membuangnya ke taman. Plus fakta bahwa beberapa bagian yg dipotong adalah bagian torso (batang tubuh), bukan sendi sehingga agak mustahil memotong-motongnya, kecuali bila dibekukan lama agar mudah dipotong. Lagipula, polisi tidak pernah menerima laporan orang hilang sesuai ciri-ciri mayat dalam kasus ini, sehingga sangat mungkin mayat yg dibuang adalah mayat untuk percobaan, bukan korban pembunuhan



     Ada juga spekulasi yg mengatakan bahwa kasus ini merupakan kasus balas dendam oleh seorang psikopat gay. Salah satu sebabnya adalah potongan paha mayat yg ditemukan sudah tercukur, sehingga muncul dugaan bahwa korban (mungkin) adalah seorang homoseksual yg suka merawat dirinya. Mirip dengan kasus pembunuh berantai Ryan di Indonesia, di mana ada unsur homoseksualitas juga dalam kasusnya



     Walaupun banyak spekulasi yg beredar, polisi belum bisa menentukan apakah kasus ini benar-benar kasus kriminal atau hanya perbuatan iseng. Selama pelakunya belum tertangkap, polisi belum bisa membuat satu kesimpulan pasti. Satu hal yg pasti, setahun sejak kasus itu pertama kali muncul (September 2007), kasus serupa tidak pernah muncul lagi


credits:
http://en.wikipedia.org/wiki/Manga_Murder
http://www.lautanindonesia.com/forum/cerita-seram/artikel-seputar-pembunuh-berantai/
http://japanesestudies.arts.kuleuven.be/popularculture/node/712

dan situs dari Belgia: 
http://www.demorgen.be/dm/nl/989/Binnenland/article/detail/42668/2007/10/03/Mangamoord-een-psychopaat-of-een-studentengrap.dhtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar