Segala alam terjadi meliputi manusia dan benda yang hidup maupun mati. Dan apa yang terjadi padaku pula yang akan mempengaruhi alam sekitarku. Maka, disini aku akan berbagi apa yang ku rasa, fikir, alami, dan ingin bagikan. Aku hanya ingin berbagi :) -K-

Kamis, 24 Mei 2012

Peluit Rimba dan Edelweis Rapuh

Dalam dekap gulita penuh rintih,
Betapa sang ratu sabit bersenandungkan namamu.
Terindah, yang tertanam di lubuk sanubari,
Melukiskan gurat penuh piawai, lekuk indah sang terkasih.

Buai lamunanku pula tesibak miris,
Tatkala sepasang bola mata terlinang dalam alur detik.
Bak petir menyambar dataran pemberi kehidupan,
Meringis perih bibir ini, mengenang kasih akan dirimu.

Sang jiwa pun, seolah tak rela tuannya terperi,
Mesin waktu pengenang asa, pula tercitra dalam jiwa.
Menginterpretasikan dengan rupa elok, sungguh sempurna!
Berenang begitu dalam ku dibuai fana.

Begitu nyata.

Kau di dekatku, Mendekapku dalam erat.
Kulit ini bahkan merasa bersentuhan dengan kulitmu sayang.
Wangi nafasmu seperti tertiupkan di sekujur tubuhku,
Ayumu membelenggu sukmaku,
Sungguh ku dibuai manja, dalam lamun menuju siksa ini.

Aku ingin seperti rumput,
Yang akan selalu tergerak, kala angin meniupnya.
Pula demikian akan diriku, atas perintah sang jiwa.
Sang jiwa yang memintaku untuk bersamamu,
Dalam suka, maupun duka, selamanya.

Bagai lampu padam yang merindukan sengatan listrik,
Begitu pula hadirmu, dalam hidupku.
Kehadiranmu mengubah arah sejarahku,
Sengat pedihmu mendidikku, kembali untuk mengerti hidup ini,
Betapa aku takkan mampu kembali hidup dan menyala seterang dulu tanpamu,
Sengatan listrikmu yang mengalir membuat nyala hidupku begitu terang gemintang.
Bahkan tak sebenerang listrik yang mengalir, dari batu batre yang menyimpan cadangan listrik sayang.

Adakah kau di sana jua terkenang akan diriku?
Pulakah engkau merasakan perihnya jau darimu?

Andai jarak tak memisahkan kita.
Andai dapat waktu berhenti saat tubuh ini mendekapmu.
Sungguh sayang.
Takkan ku siakan kala itu untuk ku berikan raga ini atas dirimu.
Hanya untuk bahagiamu.


Created by : 
Angga Fauzan Sukrasana

Editored by :
Jacqueline Pangestiningtyas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar